Bangkitnya Dienul Islam, satu peristiwa yang sangat gua inginkan untuk dapat melihatnya, merasakannya, melihat kedamaian hakiki, kesejahteraan, dan kemenangan. Caranya? Bukan dengan cara kekerasan, tapi dengan mengajarkan petunjuk-Nya yang sudah lama ditutup-tutupi, diputarbalikkan, disembunyikan, dan disesatkan. Kata siapa? Makanya baca juga terjemah mushaf al-qur'annya! + asbabun nuzulnya juga... Ali-Imran(3):70-71.
9. maka selayaknya Muslim bukan bertanya "mungkin atau tidak" Islam bangkit | tapi seharusnya adl "siapa lebih dulu yg membangkitkan?"
— FelixSiauw (@felixsiauw) June 22, 2012
10. karena kebangkitan Islam adalah niscaya, bukan kemungkinan | tegaknya kembali Islam adalah masalah qadarullah, bukan sebuah pilihan
— FelixSiauw (@felixsiauw) June 22, 2012
Sekarang tuh udah zamannya Perang Pemikiran, Perang Ideologi, perangnya Isme-isme. Katanya sih Perbedaan itu wajar, ga bisa disatukan, ga bisa bersatu. Tapi kalo ga satu visi, Gimana Mau Bangkit?!
Ga papalah, Manusia tetap punya akal, masih banyak cara kalo Niat kita udah kuat Allahpun akan menolong :)
Ga papalah, Manusia tetap punya akal, masih banyak cara kalo Niat kita udah kuat Allahpun akan menolong :)
Akan hadir masa.. Dimana shalat subuh akan sepenuh shalat jumat ... #ShohwahIslamiyyah
— Rendy Saputra (@kangrendy) August 20, 2012
Kenapa sih Sholat Subuh begitu digembor-gemborkan sebagai tanda bangkitnya Islam? Ada kisah yang menceritakan seorang muslim yang diam-diam ikut dalam pertemuan rahib-rahib yahudi. Disana dia sempat mendengarkan percakapan dua orang Yahudi yang inti percakapan mereka adalah bahwa mereka harus terus melalaikan Muslim akan ibadahnya untuk sholat subuh dan jika Suatu saat Masjid-masjid kembali penuh dikala subuh maka Itulah Tanda Akan Kebangkitan Islam.
Emang Apa Hubungannya?? Pertama secara Ukhuwah Islamiyah, Ikatan saudara antar Muslim pasti bertambah. Jika ikatan persaudaraan bertambah tentu saja secara psikologi jiwa akan bertambah semangat. Liat aja suporter bola, mereka lebih bersemangat mendukung tim kesayangannya dibanding ketika nonton sendiri di rumah. Nyanyi-nyanyi bersama, suara bergemuruh menggema di stadion, melakukan gerakan yang serempak seperti omabak. Merinding yang terasa dan mata berkaca-kaca yang dirasa saat itu. Apalagi dikala tim kesayangannya menang dalam sebuah laga klasik melawan musuh bebuyutan bahkan itu merupakan Final dalam kejuaraan Dunia. Coba ganti kata "Tim" menjadi "Islam". Target Juara yang dikejar bukan lagi sekedar Final 4 tahun sekali, melainkan Final terakhir sebelum Dunia Kiamat, gemuruh Takbir dimana-mana. Bayangin aja Bray!
Janganlah engkau mengatakan bersabar, jika yang kau lakukan hanyalah menunggu tanpa tindakan. Mario Teguh
— Mario Teguh (@MTLovenHoney) August 11, 2012
Itu baru dari aspek Jama'ahnya, Bagaimana dengan faktor waktunya? kenapa harus Subuh? Ingat, memeluk Islam harus Kaffah, harus keseluruhan, jangan setengah mateng. Masjid akan penuh di waktu subuh bilamana Muslim sadar akan pentingnya hal tersebut, butuhnya hal tersebut, dan rasa tanggungjawabnya akan hal tersebut. Darimana hal ini bisa muncul? Tentu dari orang yang memberi tahu, dari orang yang mengajarakan, dari sumber lain seperti membaca buku, apalagi kalau ada pengalaman sendiri. Udah gitu, Waktu subuh tersebut akan digunakan bagi Muslim untuk bertukar pikiran, bertanya seputar masalah-masalah, saling memecahkan, pokoknya buat Islam deh. Terus, waktu Subuh itu otak dan tenaga masih seger, masih fulltank. Kalo masalah-masalah diobrolkan bersama-sama, pemecahanpun kan gampang karena setiap aspek terjawab, tiap sudut pandang berbeda menjawab, menjadi satu keutuhan yang menjadi kekuatan. Gimana ga Kuat kalo Islam kaya Gini?! Bayangin aja, saat subuh itu kebanyakan orang USA, orang Korea, orang Jepang itu masih pada tidur tau ga? Terus Lo mau bilang WOW? Terserah seh ( -_-)...It's my opinion, How about you? What do u think about that? Tell me, because I'm not Perfect, Thanks!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar